
MAKASSAR - Politeknik Nusantara Makassar melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Dusun Bonto Bonto, Desa Tunikamaseang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros Sabtu (26/7/2025).
Kegiatan ini bertujuan mendukung pemberdayaan masyarakat petambak melalui teknologi digital dan penguatan kapasitas agribisnis lokal.
Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya aspek pengabdian kepada masyarakat yang aplikatif dan berkelanjutan.
Program pengabdian mencakup tiga fokus utama, yakni pelatihan sistem monitoring tambak berbasis Internet of Things (IoT), digitalisasi distribusi dan pemasaran produk, serta penguatan akses pasar dan kemitraan agribisnis.
Melalui pelatihan sistem monitoring IoT, para petambak dikenalkan dengan teknologi sensor digital untuk memantau suhu dan kualitas air tambak secara real-time.
Sistem ini memungkinkan efisiensi produksi dan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan akurat, serta diharapkan mampu meningkatkan produktivitas tambak secara signifikan.
Pada aspek digitalisasi distribusi dan pemasaran, petambak dibekali keterampilan menggunakan media sosial dan marketplace untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
Strategi ini bertujuan memangkas rantai distribusi serta meningkatkan nilai jual produk udang langsung ke konsumen akhir.
Sementara itu, penguatan akses pasar dan kemitraan agribisnis dilakukan melalui pendampingan intensif.
Peserta memperoleh pelatihan manajemen usaha mikro, strategi kemitraan dengan pelaku industri, dan akses pembiayaan.
Upaya ini diarahkan untuk memperkuat daya saing dan keberlanjutan usaha tambak di wilayah pesisir.
Kepala LPPM Politeknik Nusantara Makassar, Sahban Nur Dg Tompo, menyampaikan bahwa kegiatan pengabdian ini bukan sekadar transfer pengetahuan, tetapi juga upaya membangun kemitraan jangka panjang yang relevan dan berdampak nyata.
“Kami ingin hadir memberikan solusi konkret. Tidak hanya pelatihan, tapi juga kolaborasi yang mendorong kemandirian masyarakat berbasis potensi lokal,” kata Sahban Nur Dg Tompo saat meninjau langsung jalannya kegiatan.
Masyarakat Dusun Bonto Bonto menyambut antusias program ini.
Para petambak menilai pelatihan yang diberikan sangat relevan dan membuka wawasan baru dalam mengelola tambak di era digital.
Kegiatan ini diharapkan menjadi titik awal kolaborasi berkelanjutan antara perguruan tinggi dan masyarakat pesisir di Kabupaten Maros.